Minggu, 15 November 2015

Adolf Hitler

Adolf Hitler adalah veteran Perang Dunia I. Ia juga seorang politisi Jerman dan ketua dari Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau dikenal dengan Partai Nazi. Ia menjabat sebagai diktator Jerman Nazi mulai tahun 1934 sampai 1945. Ia menjadi tokoh utama dalam Perang Dunia II, Holocaust, dan Jerman Nazi.
 



Adolf Hitler lahir pada tanggal 20 April 1889 di Braunau, Austria. Ia lahir sebagai anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Alois Hitler dan Klara Pölzl.  Keluarganya pindah ke Passau, Jerman. Di sana ia mempelajari dialek Bayern Hilir, bukannya bahasa Jerman Austria, yang menjadi ciri khas gaya bicaranya seumur hidup.

Pada tahun 1894, keluarganya pindah lagi ke Leonding, dan pada Juni 1895, Alois menetap di sebuah lahan kecil di Hafeld, dekat Lambach, tempat ia bertani dan beternak lebah. Adolf Hitler bersekolah di kota tetangga, Fischlham. Ia mulai suka mempelajari perang setelah menemukan buku bergambar tentang Perang Perancis-Prusia milik ayahnya.

Pada tahun 1897 mereka pindah ke Lambach. Adolf Hitler mulai mengikuti les menyanyi, bernyayi dengan paduan suara gereja saat berusia 8 tahun yang masih berusia 8 tahun. Tahun 1898, keluarganya mereka pindah ke Leonding.

Adolf Hitler tertarik menjadi seorang seniman, namun oleh ayahnya ia dikirim ke sebuah sekolah teknik Realschule di Linz. Di sekolah, Hitler tidak belajar sungguh-sungguh dan berharap ayahnya membiarkannya mengejar impian menjadi seorang seniman.

Pada tanggal 3 Januari 1903, Alois (ayahnya) meninggal, hal tersebut membuat prestasi Adolf Hitler di sekolah memburuk ia bersekolah di Realschule di Steyr. Setelah lulus ujian susulan dan ujian akhir, ibunya memutuskan Hitler untuk berhenti sekolah pada tahun 1905.

Sejak tahun 1905, Adolf Hitler tinggal di Wina dan kehidupannya didanai oleh tunjangan anak yatim dan bantuan dari ibunya. Ia bekerja sebagai buruh, kemudian menjadi seorang pelukis yang menjual lukisan cat air. Ia ditolak dua kali saat masuk di Akademi Seni Rupa Wina pada tahun 1907 dan 1908.

Pada tanggal 21 Desember 1907, ibunya meninggal dunia pada usia 47 tahun. Ia tinggal di tempat penampungan tunawisma pada tahun 1909, kemudian ia menetap di sebuah rumah pekerja miskin di Meldemannstrabe tahun 1910. 

Pada bulan Mei 1913, Adolf Hitler pindah ke Munich dengan membawa bagian terakhir dari harta ayahnya. 


Perang Dunia I

Adolf Hitler terobsesi dengan nasionalisme Jerman sejak masih muda. Ia menunjukkan kesetiaannya terhadap Jerman, membenci monarki Habsburg yang semakin kacau dan pemerintahannya di kekaisaran yang dihuni berbagai etnis.

Saat Perang Dunia I pecah, Adolf Hitler dengan sukarela berdinas di Angkatan Darat Bayern sebagai warga negara Austria. Ditempatkan di Resimen Infanteri Cadangan Bayern 16 (Kelompok Resimen ke-1), ia bertugas sebagai pengirim berita di Front Barat di Perancis dan Belgia.

Pada Perang Dunia I, Jerman mengalami kekalahan, Adolf Hitler marah karena upaya perang Jerman gagal. Ia menyebut Perang Dunia I sebagai "pengalaman terhebat seumur hidurp". Pengalaman ini memperkuat patriotismenya terhadap Jerman dan ia terkejut oleh penyerahan diri Jerman pada bulan November 1918.

Adolf Hilter mendapat pujian daro para komandannya atas keberaniannya, kemudian ia diberi penghargaan Iron Cross, Second Class, pada tahun 1914. Karena disarankan Hugo Gutmann, Hitler menerima Iron Cross, First Class, pada tanggal 4 Agustus 1918.

Setelah Perang Dunia I, Adolf Hitler pulang ke Munich. Pada bulan Juli 1919, ia ditunjuk sebagai Verbindungsann (agen intelijen) untuk sebuah komando mata-mata milik Reichswehr untuk mepengaruhi tentara lain dan menyusup ke Partai Pekerja Jerman (DAP). Saat mengawasi aktivitas DAP, ia tertarik pada pemikiran sang pendiri partai, Anton Drexler, yang antisemit, nasionalis, anti-kapitalis, dan anti-Marxis.

Drexler menyukai pemerintahan aktif yang kuat, versi sosialisme non-Yahudi, dan solidaritas kalangan masyarakat. Ia terpukau oleh kemampuan pidato dari Hitler, Drexler mengundangnya untuk bergabung dengan DAP. Hitler menerima tawaran tersebut pada 12 September 1919 dan menjadi anggota partai ke-55. 

DAP mengubah namanya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional – NSDAP) atau dikenal dengan Partai Nazi. Adolf Hitler merancang bendera swastika di dalam lingkaran putih berlatar belakang merah untuk partai ini. Dalam tempo dua tahun ia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman disebut Fuehrer.

Biografi Adolf Hitler Kanselir Jerman
sumber: sains.kompas.com
Di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, NSDAP dengan cepat menjadi suatu kekuatan yang luar biasa dan pada bulan November 1923 percobaan kup-nya gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan The Munich Beer Hall Putsch. Ia ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah.

Adolf Hitler ditahan tanggal 11 November 1923 akibat pengkhianatan tingkat tinggi. Pengadilannya dimulai bulan Februari 1924 di hadapan Pengadilan Rakyat istimewa di Munich, dan Alfred Rosenberg menjadi ketua sementara NSDAP. 

Pada tanggal 1 April, Adolf Hitler dihukum lima tahun penjara di Penjara Landsberg. Ia ditangani secara baik oleh para penjaga; ia diizinkan menerima surat dari para pendukungnya dan kunjungan rutin oleh rekan-rekan partai. Ia hanya mendekam selama satu tahun lebih di penjara, kemudian dibebaskan dari penjara pada tanggal 20 Desember 1924.

Kancah Politik

Setelah bebas dari penjara, politik di Jerman sudah kurang bersaing dan ekonomi membaik, sehingga membatasi kesempatan Adolf Hitler untuk memenuhi tujuan politiknya. Akibat Bierkeller Putsch yang gagal tersebut, NSDAP dan organisasi terkait dilarang berdiri di Bayern. 

Pada tanggal 4 Januari 1925, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Bayern Heinrich, Hitler setuju menghormati kewenangn negara, ia hanya akan mengejar kekuasaan politik melalui proses demokratis. Pertemuan ini berhasil mencabut larangan terhadap NSDAP.

Untuk memajukan ambisi politiknya meski dilarang, Hitler menunjuk Gregor Strasser, Otto Strasser, dan Joseph Goebbels untuk mendirikan dan mengembangkan NSDAP di Jerman utara. Seorang strategiwan berbakat, Gregor Strasser, membuat jalur politik yang lebih independen dengan menekankan elemen sosialis dari program partai ini.

Saat berusia 44 tahun, Adolf Hitler dipilih menjadi Kanselir (jabatan setingkat perdana mentri) Jerman. Posisi ini membuatnya menerapkan hukum kediktatoran dimana ia dengan cepat membabat habis semua oposisi yang tidak ingin patuh kepadanya. Ini ia lakukan tidak melalui jalur hukum tapi dengan kemiliteran dan pembantaian. Ia membantai semua pihak yang kira-kira akan menjegal langkahnya dan menghalangi tujuannya.

Sebagai kanselir, Adolf Hitler berupaya melawan balik tindakan-tindakan para pesaing NSDAP untuk membuat pemerintahan mayoritas. Karena kebuntuan politik, ia meminta Presiden Hindenburg membubarkan Reichstag lagi dan menjadwalkan pemilu pada awal Maret. 

Pada tanggal 27 Februari 1933, gedung Reichstag terbakar. Göring menyebut hal ini sebagai plot komunis, karena seorang komunis Belanda Marinus van der Lubbe terbukti memperburuk keadaan di dalam gedung yang terbakar itu. Atas permintaan Hitler, Hindenburg menanggapinya dengan mengeluarkan Dekrit Kebakaran Reichstag tanggal 28 Februari, yang menghapus hak-hak dasar dan mengizinkan penahanan tanpa diadili terlebih dahulu. Aktivitas Partai Komunis Jerman ditekan dan sekitar 4.000 anggota partai komunis ditahan.

Perang Dunia II

Setelah berhasil berkuasa di negeri sendiri, Adolf Hitler kemudian mengemukakan keinginannya untuk menjadi penguasa dunia dengan cara menaklukkan negara-negara sekitarnya. Ia memiliki strategi untuk menaklukan beberapa negara yang nanti akan membawa ke Perang Dunia II.

Pada saat itu Inggris dan Perancis sedang dilanda masalah krisis ekonomi yang menyebabkan kedua negara tersebut hanya diam saja saat  itu. Adolf Hitler menghianati Persetujuan Versailles (perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman) dengan cara membangun angkatan bersenjata Jerman.

Biografi Adolf Hitler Kanselir Jerman
sumber: commons.wikimedia.org
Kedua negara tersebut juga tidak perduli ketika Adolf Hitler menduduki dan memperkokoh banteng di Rhineland tahun 1936. Pada tanggal 12 Maret 1938, Adolf Hitler mengumumkan penyatuan Austria dengan Jerman Nazi dalam program Anschluss. Ia kemudian mengalihkan perhatiannya ke populasi etnis Jerman di distrik Sudetenland di Cekoslowakia.

Pada tanggal 28-29 Maret 1938, Adolf Hitler mengadakan serangkaian pertemuan rahasia di Berlin bersama Konrad Henlein dari Heimfront (Front Dalam Negeri) Sudeten, partai etnis Jerman di Sudetenland. Mereka setuju agar Henlein meminta otonomi yang lebih besar bagi penduduk Jerman Sudeten ke pemerintah Cekoslowakia, sehingga memberikan kewenangan atas aksi militer Jerman ke Cekoslowakia.

Persetujuan internasional yang dikenal dengan sebutan Pakta Munich yang oleh Inggris dan Perancis diharapkan sebagai hasil pembelian “Perdamaian sepanjang masa” dibiarkan terinjak-injak dan Adolf Hitler merampas sebagian Cekoslowakia beberapa bulan kemudian karena Cekoslowakia sama sekali tidak berdaya menghadapi pasukan Jerman.

Dalam diskusi pribadi tahun 1939, Adolf Hitler menyatakan Inggris sebagai musuh utama yang perlu dikalahkan dan pemusnahan Polandia adalah prasyarat yang diperlukan demi mencapai tujuan tersebut. Sisi timur akan diamankan dan daratannya dimasukkan dalam Lebensraum Jerman.

Namun, Inggris tidak menerima pernyataan tersebut karena mereka telah memberikan jaminan kemerdekaan kepada Polandia pada tanggal 31 Maret 1939. Dalam sebuah pidato di Wilhelmshaven pada tanggal 1 April, Adolf Hitler mengancam akan membatalkan Perjanjian Laut Inggris-Jerman, jika Inggris terus menjamin kemerdekaan Polandia.

Pada tanggal 3 April, Adolf Hitler memerintahkan pihak militer bersiap untuk Fall Weiss (Kasus Putih), yaitu rencana penyerbuan ke Polandia tanggal 25 Agustus. Ia khawatir serangan militernya ke Polandia akan menciptakan perang lebih awal terhadap Inggris, namun menteri luar negeri Hitler dan mantan Duta Besar untuk London, Joachim von Ribbentrop menjamin bahwa Inggris dan Perancis tidak akan menghormati komitmen mereka ke Polandia. 

Pada tanggal 22 Agustus 1939, Adolf Hitler memerintahkan mobilisasi militer ke Polandia, namun akhirnya Polandia membentuak aliansi Inggris-Polandia pada tanggal 25 Agustus 1939. Ia gagal mengalihkan Inggris ke posisi netral dengan menawarkan jaminan non-agresi ke Imperium Inggris tanggal 25 Agustus.

Pada tanggal 1 September 1939, Jerman menyerbu Polandia Barat. Merespon tindakan ini, Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman pada tanggal 3 September. Inggris dan Perancis segera bertindak sesuai pernyataan mereka, dan pada 17 September, pasukan Soviet menyerbu Polandia timur. Namun pada akhirnya Polandia dapat ditaklukan.

Adolf Hitler mulai memusatkan militernya di perbatasan barat Jerman, dan pada April 1940, pasukan Jerman menyerbu Denmark dan Norwegia. Tanggal 9 April, Hitler mengumumkan kelahiran "Reich Jerman Raya", yaitu visinya akan sebuah imperium bangsa-bangsa Jermanik di Eropa yang bersatu, tempat orang Belanda, Flandria, dan Skandinavia bergabung dalam pemerintahan "ras murni" di bawah kepemimpinan Jerman. 

Pada bulan Mei 1940, Jerman menyerang Perancis, dan menduduki Luksemburg, Belanda, dan Belgia. Kemenangan tersebut memaksa Mussolini membawa Italia bergabung dengan Hitler pada tanggal 10 Juni. Perancis menyerah tanggal 22 Juni.

Pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbor, Hawaii. Empat hari kemudian, Adolf Hitler secara resmi menyatakan perang melawan Amerika Serikat. 

Pada akhir tahun 1942, pasukan Jerman kalah dalam pertempuran El-Alamein kedua di Mesir dan juga mengalami kekalahan Stalingrad di Rusia, menggagalkan rencana Adolf Hitler merebut Terusan Suez dan Timur Tengah. Kelewat yakin atas kemampuan militernya sendiri pasca kemenangan awal tahun 1940, ia menjadi tidak percaya terhadap Komando Tinggi Angkatan Darat dan mulai ikut campur dalam militer dan perencanaan taktis dengan akibat yang menghancurkan.

Pada bulan Februari 1943, penolakan Adolf Hitler yang berulang-ulang terhadap penarikan mereka dari Pertempuran Stalingrad mengakibatkan kehancuran total Angkatan Darat ke-6. Lebih dari 200.000 tentara Poros gugur dan 235.000 lainnya ditawan, hanya 6.000 di antaranya yang pulang ke Jerman setelah perang. Setelah itu, terjadi kekalahan mutlak pada Pertempuran Kursk. Pendapat militer Hitler mulai tidak jelas, dan posisi militer dan ekonomi Jerman ikut jatuh seiring memburuknya kesehatan Hitler.

Pada akhir tahun 1944, Angkatan Darat Merah dan Sekutu Barat sedang menyerbu masuk Jerman. Mengetahui kekuatan dan kegigihan Angkatan Darat Merah, Adolf Hitler memutuskan memakai sisa tentara cadangannya untuk melawan tentara Amerika Serikat dan Inggris yang ia anggap lebih lemah. Pada 16 Desember, ia melancarkan serangan di Ardennes untuk memecah belah Sekutu Barat dan mungkin meyakinkan mereka ikut berperang melawan Soviet.

Serangan tersebut gagal, Adolf Hitler sadar bahwa Jerman akan kalah perang. Harapan terakhirnya untuk menegosiasikan damai dengan Amerika Serikat dan Inggris, namun berbeda dengan harapannya, Sekutu tetap tidak gentar. Ia memerintahkan penghancuran semua infrastruktur industri Jerman sebelum jatuh ke tangan Sekutu.


Meninggal Dunia

Pada tanggal 29 April, Adolf Hitler menikahi Eva Braun dalam sebuah upacara pernikahan kecil di ruang peta di Führerbunker. Setelah sarapan sederhana bersama istri barunya, ia membawa sekretaris Traudl Junge ke ruangan lain dan mendiktekan wasiat dan kata-kata terakhir. Peristiwa ini disaksikan dan dokumennya ditandatangani oleh Hans Krebs, Wilhelm Burgdorf, Joseph Goebbels, dan Martin Bormann.

Tanggal 30 April 1945, setelah pertempuran yang sengit, ketika tentara Soviet berada satu atau dua blok dari Reichskanzlei, Adolf Hitler dan Braun bunuh diri. Setelah kematian Hitler, akhirnya Jerman menyerah kalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar