Iosif (Josef) Vissarionovich Stalin (Bahasa Rusia: Иосиф Виссарионович Сталин, Iósif Vissariónovich Stálin), nama asli Ioseb Jughashvili (Bahasa Georgia: იოსებ ჯუღაშვილი, bahasa Rusia: Иосиф Джугашвили, Iósif Dzhugashvíli;) (lahir 18 Desember 1878 – meninggal 5 Maret 1953 pada umur 74 tahun) adalah pemimpin Uni Soviet
dari pertengahan 1920-an sampai kematiannya pada tahun 1953. Memegang
jabatan Sekretaris Jendral Komite Pusat Partai Komunis Uni Soviet, ia
secara efektif sebagai diktator negara.
Stalin adalah salah satu dari tujuh anggota pertama Politbiro, yang didirikan pada tahun 1917 untuk mengelola Revolusi Bolshevik, bersama Lenin, Zinoviev, Kamenev, Trotsky, Sokolnikov dan Bubnov.[1]
Di antara kaum revolusioner Bolshevik yang mengambil bagian dalam
Revolusi Rusia 1917, Stalin diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Komite
Sentral partai di 1922. Ia kemudian berhasil mengkonsolidasikan
kekuasaan setelah kematian Vladimir Lenin tahun 1924 melalui kritik
Lenin (dalam postscript wasiat,) dan memperluas fungsi perannya,
sementara juga menghilangkan para oposisi. Dia tetap sebagai sekjen
sampai pos dihapuskan pada tahun 1952, merangkap Perdana Menteri Uni
Soviet dari tahun 1941 dan seterusnya.
Di bawah pemerintahan Stalin, konsep "Sosialisme di Satu Negara"
menjadi prinsip utama dari masyarakat Soviet, bertentangan dengan
pandangan Leon Trotsky
bahwa sosialisme harus menyebar melalui revolusi internasional terus
menerus. Dia menggantikan Kebijakan Ekonomi Baru yang diperkenalkan oleh
Lenin pada awal tahun 1920 dengan ekonomi komando yang sangat terpusat,
meluncurkan periode industrialisasi dan kolektivisasi yang
mengakibatkan transformasi yang cepat dari Uni Soviet, dari masyarakat
agraris menjadi kekuatan industri.[2] Namun, perubahan ekonomi juga bertepatan dengan praktik pidana penjara jutaan orang di kamp kerja paksa Gulag.[3]
pergolakan awal dalam pertanian menggangu produksi pangan dan turut
andil terhadap bencana kelaparan Soviet 1932-1933, dikenal sebagai
Holodomor di Ukraina. Antara 1934 dan 1939 ia menyelenggarakan dan
memimpin pembersihan besar-besaran
dari partai, pemerintah, angkatan bersenjata dan kaum intelektual, di
mana jutaan orang tersebut disebut "musuh dari kelas pekerja"
dipenjarakan, diasingkan atau dieksekusi, sering tanpa melalui proses
hukum. Tokoh utama dalam Partai Komunis dan pemerintah, dan banyak
komandan tinggi Tentara Merah, tewas setelah dihukum karena
pengkhianatan ketika mengajukan banding.[4]
Pada bulan Agustus 1939, setelah usaha yang gagal untuk menyimpulkan
pakta anti-Hitler dengan negara besar Eropa lainnya, Stalin
menandatangani pakta non-agresi dengan Nazi Jerman
yang dibagi berdasarkan pengaruh dan wilayah mereka di Eropa Timur,
yang mengakibatkan invasi mereka dari Polandia pada bulan September,
tapi Jerman kemudian melanggar perjanjian dan melancarkan invasi
besar-besaran ke Uni Soviet pada bulan Juni 1941. Meskipun kerugian
manusia dan teritorial besar, pasukan Soviet berhasil menghentikan
serangan Nazi setelah [ertempuran yang menentukan di Moskow dan Stalingrad.
Setelah mengalahkan kekuatan Poros di Front Timur, Tentara Merah
ditangkap di Berlin Mei 1945, secara efektif mengakhiri perang di Eropa
untuk Sekutu.[5][6] Uni Soviet kemudian muncul sebagai salah satu dari dua yang diakui sebagai negara adidaya dunia, selian Amerika Serikat.[7] Pemerintah Komunis yang setia kepada Uni Soviet didirikan di sebagian besar negara dibebaskan dari pendudukan Jerman oleh Tentara Merah, yang kemudian dibentuk Blok Timur. Stalin juga membina hubungan dekat dengan Mao Zedong di Cina dan Kim Il-sung di Korea Utara.
Ketika Perang Dunia II (1939-1945) meletus, Uni Soviet berperang bersama Inggris serta Amerika Serikat melawan Nazi Jerman. Tetapi seusai perang, Stalin memasang "Tirai Besi" antara sekutu Barat dan Soviet dan sebagian besar negara di Eropa Timur dijadikan negara Komunis.
Stalin berkuasa sampai saat kematiannya pada usia 74 tahun. Kematiannya
ini diduga kuat karena diracun oleh komplotan pimpinan Lavrenty Beria. Pada masa pemerintahannya ia tidak hanya mengawasi seluruh negara Soviet, melainkanjuga negara-negara di luar Uni Soviet.
Biografi Tokoh Indonesia dan Dunia
Minggu, 22 November 2015
Minggu, 15 November 2015
Tjilik Riwut
BIOGRAFI
Tjilik Riwut adalah seorang pahlawan nasional Indonesia asal
Kalimantan. Tak hanya aktif dalam bidang kemiliteran sebagai seorang
tentara, putra Dayak ini juga ikut berperan dalam pemerintahan dengan
diangkatnya ia sebagai Gubernur Kalimantan Tengah di tahun 1958. Selain
itu, ia juga berkontribusi di bidang kepenulisan. Ia pernah bekerja di
Harian Pemandangan, pimpinan M. Tambran serta Harian Pembangunan,
pimpinan Sanusi Pane. Ia pun menulis beberapa buku mengenai Kalimantan
seperti Makanan Dayak, Sejarah Kalimantan, Maneser Panatau Tatu Hiang,
dan Kalimantan Membangun.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 17 Desember 1946, Tjilik Riwut dan beberapa tokoh perwakilan suku-suku Dayak di pedalaman Kalimantan yang berjumlah 142 suku berkumpul bersama untuk melaksanakan Sumpah Setia kepada pemerintah Republik Indonesia dengan upacara adat leluhur suku Dayak. Lalu pada tanggal 17 oktober 1947, ketika ia berada di Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota negara Indonesia, ia mendapat perintah dari S. Suryadarma, kepala TNI AU waktu itu, untuk memimpin Operasi Penerjunan Pasukan Payung kali pertama oleh pasukan MN 1001 di desa Sambi, Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Dalam operasi tersebut, Tjilik Riwut bertanggung jawab menjadi penunjuk jalan bagi tim yang berjumlah 13 orang (11 orang asal Kalimantan dan 2 orang Jawa) itu. Untuk mengenang peristiwa penting dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ini, tanggal 17 Oktober pun resmi ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas TNI-AU.
Atas berbagai jasanya, Tjilik Riwut dianugerahi gelar Pahlawan Nasional di tahun 1998, di masa pemerintahan B.J. Habibie. Namanya pun diabadikan sebagai salah satu bandar udara di Palangka Raya. Selain itu, keluarganya juga berencana mendirikan museum Tjilik Riwut yang nantinya akan dipadu dengan restoran di bangunan bekas tempat tinggal Tjilik Riwut di Palangka Raya. Menurut Kletus, putra Tjilik Riwut, perpaduan museum dan restoran Tjilik Riwut itu direncanakan selesai dibangun pada bulan Agustus 2012.
Riset dan analisis oleh: Meidita Kusuma Wardhani
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 17 Desember 1946, Tjilik Riwut dan beberapa tokoh perwakilan suku-suku Dayak di pedalaman Kalimantan yang berjumlah 142 suku berkumpul bersama untuk melaksanakan Sumpah Setia kepada pemerintah Republik Indonesia dengan upacara adat leluhur suku Dayak. Lalu pada tanggal 17 oktober 1947, ketika ia berada di Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota negara Indonesia, ia mendapat perintah dari S. Suryadarma, kepala TNI AU waktu itu, untuk memimpin Operasi Penerjunan Pasukan Payung kali pertama oleh pasukan MN 1001 di desa Sambi, Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Dalam operasi tersebut, Tjilik Riwut bertanggung jawab menjadi penunjuk jalan bagi tim yang berjumlah 13 orang (11 orang asal Kalimantan dan 2 orang Jawa) itu. Untuk mengenang peristiwa penting dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ini, tanggal 17 Oktober pun resmi ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas TNI-AU.
Atas berbagai jasanya, Tjilik Riwut dianugerahi gelar Pahlawan Nasional di tahun 1998, di masa pemerintahan B.J. Habibie. Namanya pun diabadikan sebagai salah satu bandar udara di Palangka Raya. Selain itu, keluarganya juga berencana mendirikan museum Tjilik Riwut yang nantinya akan dipadu dengan restoran di bangunan bekas tempat tinggal Tjilik Riwut di Palangka Raya. Menurut Kletus, putra Tjilik Riwut, perpaduan museum dan restoran Tjilik Riwut itu direncanakan selesai dibangun pada bulan Agustus 2012.
Riset dan analisis oleh: Meidita Kusuma Wardhani
KARIR
- Koresponden Harian Pemandangan
- Koresponden Harian Pembangunan
- Anggota KNIP (1946 – 1949)
- Gubernur Kalimantan Tengah (30 Juni 1958-Februari 1967)
- Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU
PENGHARGAAN
- Gelar Pahlawan Nasional (1998)
- Namanya diabadikan sebagai salah satu bandar udara di Palangka Raya
- Books: Makanan Dayak (1948)
- Sejarah Kalimantan (1952)
- Maneser Panatau Tatu Hiang (1965,stensilan, dalam bahasa Dayak Ngaju)
- Kalimantan Membangun (1979)
Bung Tomo
Bung Tomo
adalah pahlawan yang berasal dari kota Surabaya. Beliau memiliki jasa
besar terhadap upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yaitu pada
saat melawan penjajah yang ingin kembali menjajah Indonesia tepatnya di
kota Surabaya. Beliau berhasil menjadi orator dan membakar semangat
arek-arek Suroboyo untuk melawan kembalinya penjajah yang kita kenal
dengan pertempuran 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari
Pahlawan.
Biodata Bung Tomo
Nama Lengkap : Sutomo
Tempat Lahir : Surabaya, Jawa Timur
Tanggal Lahir : 03 Oktober 1920
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Dikenal : Sebagai Pahlawan Indonesia
Kehidupan
Bung Tomo lahir
pada 3 Oktober 1920 di Surabaya, Jawa Timur. Sutomo lebih dikenal
dengan nama Bung Tomo oleh rakyat. Bung Tomo dibesarkan dalam keluarga
kelas menengah, dan juga keluarga yang sangat menghargai dan menjunjung
tinggi pendidikan. Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo adalah seorang
kepala keluarga dari kelas menengah. Ia pernah bekerja sebagai pegawai
pemerintahan, sebagai staf pribadi di sebuah perusahaan swasta, sebagai
asisten di kantor pajak pemerintah, dan pegawai kecil di perusahan
ekspor-impor Belanda. Bung Tomo mengaku mempunyai pertalian darah dengan
beberapa pendamping dekat Pangeran Diponegoro. Ibunya berdarah campuran
Jawa Tengah, Sunda, dan Madura.
Bung Tomo suka
bekerja keras untuk memperbaiki keadaan agar menjadi lebih baik. Pada
saat usia 12 tahun, ketika ia terpaksa meninggalkan pendidikannya di
MULO, Bung tomo melakukan berbagai pekerjaan kecil-kecilan untuk
mengatasi dampak depresi yang melanda dunia saat itu. Belakangan ia
menyelesaikan pendidikan HBS-nya lewat korespondensi, namun tidak pernah
resmi lulus.
Di usia muda
Bung Tomo aktif dalam organisasi kepanduan atau KBI. Bung Tomo kemudian
bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Sutomo menegaskan
bahwa filsafat kepanduan, ditambah dengan kesadaran nasionalis yang
diperolehnya dari kelompok ini dan dari kakeknya, merupakan pengganti
yang baik untuk pendidikan formalnya. Pada usia 17 tahun, ia menjadi
terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang
mencapai peringkat Pandu Garuda.
Bung Tomo
memiliki minat pada dunia jurnalisme. Ia pernah bekerja sebagai wartawan
lepas pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya pada tahun 1937. Setahun
kemudian, ia menjadi Redaktur Mingguan Pembela Rakyat serta menjadi
wartawan dan penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspres, di Surabaya
pada tahun 1939.
Pada masa
pendudukan Jepang, Bung Tomo bekerja di kantor berita tentara pendudukan
Jepang, Domei, bagian Bahasa Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di
Surabaya pada tahun 1942-1945. Saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945 dikumandangkan, beliau memberitakannya dalam bahasa Jawa bersama
wartawan senior Romo Bintarti untuk menghindari sensor Jepang.
Selanjutnya, beliau menjadi Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara di
Surabaya.
Perjuangan Pertempuran Surabaya 10 November 1945
Pada tahun 1944
ia menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori Jepang, hampir
tak seorang pun yang mengenal dia. Namun semua ini mempersiapkan Bung
Tomo untuk menjalankan peranannya yang sangat penting.
Pada 19 September 1945 sebuah insiden terjadi di Hotel Yamato,
Surabaya. Sekelompok orang Belanda memasang bendera mereka. Rakyat
marah. Seorang Belanda tewas dan bendera merah-putih-biru itu
diturunkan. Bagian biru dirobek, tinggal merah-putih, yang langsung
dikibarkan.
Di Jakarta,
pasukan Sekutu datang pada 30 September 1945. Para serdadu Belanda ikut
rombongan. Bendera Belanda berkibar di mana-mana. Saat itu, Bung Tomo
masih berstatus wartawan kantor berita ANTARA. Ia juga kepala bagian
penerangan Pemuda Republik Indonesia (PRI), organisasi terpenting dan
terbesar di Surabaya pada saat itu.
Di Jakarta,
Bung Karno meminta para pemuda untuk menahan diri, tak memulai
konfrontasi bersenjata. Bung Tomo kembali ke Surabaya. "Kita (di
Surabaya) telah memperoleh kemerdekaan, sementara di ibukota rakyat
Indonesia terpaksa harus hidup dalam ketakutan," katanya seperti dicatat
sejarawan William H. Frederick dari Universitas Ohio, AS.
Pada bulan
Oktober dan November 1945, ia menjadi salah satu Pemimpin yang sangat
penting, karena ia berhasil menggerakkan dan membangkitkan semangat
rakyat Surabaya, yang pada waktu itu Surabaya diserang habis-habisan
oleh pasukan Inggris yang mendarat untuk melucutkan senjata tentara
pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa.
Pada 9 November
dikeluarkannya ultimatum yang ditunjukkan kepada para staf Gubernur
Soerjo yang berbunyi, pertama, seluruh pemimpin rakyat Surabaya harus
menyerahkan diri paling lambat pukul 18.00 di hari itu dengan tangan di
atas kepala. Kedua, seluruh senjata harus diserahkan. Lalu, pembunuh
Mallaby menyerahkan diri. Jika kedua hal tersebut diabaikan, Sekutu
bakal mulai menyerang pada pukul 06.00 keesokan harinya. Seperti
ultimatum terdahulu, pamflet berisi ultimatum disebar lewat udara. Jika
tidak dipatuhi, pada 10 November mulai pukul 06.00, Inggris akan mulai
menggempur.
Pertempuran di
Surabaya, 10 November 1945, Bung Tomo tampil sebagai orator ulung di
depan corong radio, membakar semangat rakyat untuk berjuang melawan
tentara Inggris dan NICA-Belanda.
Bunyi Pidato Bung Tomo
Berikut ini
bunyi dari pidato Bung Tomo yang pada saat itu berhasil membakar
semangat para arek-arek Suroboyo untuk melawan sekutu demi
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Bismillahirrohmanirrohim..
Merdeka!!!
Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama
saudara-saudara penduduk kota Surabaya. Kita semuanya telah mengetahui.
Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang
memberikan suatu ancaman kepada kita semua. Kita diwajibkan untuk dalam
waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita
rebut dari tangan tentara Jepang. Mereka telah minta supaya kita datang
pada mereka itu dengan mengangkat tangan. Mereka telah minta supaya kita
semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa
kita menyerah kepada mereka.
Saudara-saudara.
Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya.
Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari
Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, pemuda-pemuda yang
berasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda
Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya
ini. Di dalam pasukan mereka masing-masing. Dengan pasukan-pasukan
rakyat yang dibentuk di kampung-kampung.
Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol. Telah
menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.
Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara.
Dengan mendatangkan Presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya
ini. Maka kita ini tunduk untuk memberhentikan pertempuran. Tetapi pada
masa itu mereka telah memperkuat diri. Dan setelah kuat sekarang inilah
keadaannya.
Saudara-saudara kita semuanya. Kita bangsa indonesia yang ada di
Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu, dan kalau
pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya. Ingin mendengarkan
jawaban rakyat Indonesia. Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda
Indonesia yang ada di Surabaya ini. Dengarkanlah ini tentara Inggris.
Ini jawaban kita. Ini jawaban rakyat Surabaya. Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.
Hai tentara Inggris !
Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk
kepadamu. Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu. Kau
menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara
jepang untuk diserahkan kepadamu. Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa
kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan
kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita. Selama banteng-banteng
Indonesia masih mempunyai darah merah. Yang dapat membikin secarik kain
putih merah dan putih. Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah
kepada siapapun juga.
Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting!
Tetapi saya peringatkan sekali lagi. Jangan mulai menembak, baru kalau
kita ditembak, Maka kita akan ganti menyerang mereka itulah kita
tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.
Dan untuk kita saudara-saudara.
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!
Dan kita yakin saudara-saudara.
Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, sebab Allah
selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-saudara. Tuhan
akan melindungi kita sekalian.
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Merdeka!!!
Image Courtesy of www.panoraimo.com
Setelah Kemerdekaan
Bung Tomo sempat terjun dalam dunia politik pada tahun 1950, dan
kemudian menghilang dari panggung politik karena ia tidak merasa bahagia
terjun di dunia politik. Pada akhir masa pemerintahan Soekarno dan awal
pemerintahan Suharto yang mula-mula didukungnya, Sutomo kembali muncul
sebagai tokoh nasional.
Pada awal tahun 1970, ia kembali dan mempunyai pandangan pendapat yang
berbeda dengan pemerintahan Orde Baru. Ia berbicara dengan keras
terhadap program-program yang dijalankan oleh Suharto sehingga pada 11
April 1978 ia ditahan oleh pemerintah Indonesia yang tampaknya khawatir
akan kritik-kritiknya yang keras tersebut. Baru setahun kemudian ia
dilepaskan oleh Suharto.
Akhir Hidup
Pada 7 Oktober 1981 Bung Tomo meninggal dunia di Padang Arafah, saat
sedang menunaikan ibadah haji. Berbeda dengan tradisi untuk memakamkan
para jemaah haji yang meninggal dalam ziarah ke tanah suci yang harus
dimakamkan di tanah suci, tapi jenazah Bung Tomo dibawa kembali ke tanah
air dan dimakamkan bukan di sebuah Taman Makam Pahlawan, melainkan di
Tempat Pemakaman Umum Ngagel di Surabaya.
Image Courtesy of rusabawean.com
Gelar Sebagai Pahlawan Indonesia
Setelah pemerintah didesak oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Fraksi
Partai Golkar (FPG) agar memberikan gelar pahlawan kepada Bung Tomo pada
9 November 2007. Akhirnya gelar pahlawan nasional diberikan ke Bung
Tomo bertepatan pada peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2008.
Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika
Kabinet Indonesia Bersatu, Muhammad Nuh pada tanggal 2 November 2008 di
Jakarta.
Penutup
Sejarah mencatat bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya yang
terdiri atas berbagai suku bangsa sangat dahsyat. Tidak ada rasa takut
menghadapi tentara Inggris yang bersenjata lengkap. Tanggal 10 November
kita kenang sebagai Hari Pahlawan. Bung Tomo terutama dikenang karena
seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh
dengan emosi.
Adolf Hitler
Adolf Hitler adalah veteran Perang Dunia I. Ia juga seorang politisi Jerman dan ketua dari Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei
(NSDAP) atau dikenal dengan Partai Nazi. Ia menjabat sebagai diktator
Jerman Nazi mulai tahun 1934 sampai 1945. Ia menjadi tokoh utama dalam
Perang Dunia II, Holocaust, dan Jerman Nazi.
Adolf Hitler
lahir pada tanggal 20 April 1889 di Braunau, Austria. Ia lahir sebagai
anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Alois Hitler dan Klara
Pölzl. Keluarganya pindah ke Passau, Jerman. Di sana ia mempelajari
dialek Bayern Hilir, bukannya bahasa Jerman Austria, yang menjadi ciri
khas gaya bicaranya seumur hidup.
Pada tahun
1894, keluarganya pindah lagi ke Leonding, dan pada Juni 1895, Alois
menetap di sebuah lahan kecil di Hafeld, dekat Lambach, tempat ia
bertani dan beternak lebah. Adolf Hitler bersekolah di kota tetangga,
Fischlham. Ia mulai suka mempelajari perang setelah menemukan buku
bergambar tentang Perang Perancis-Prusia milik ayahnya.
Pada tahun 1897
mereka pindah ke Lambach. Adolf Hitler mulai mengikuti les menyanyi,
bernyayi dengan paduan suara gereja saat berusia 8 tahun yang masih
berusia 8 tahun. Tahun 1898, keluarganya mereka pindah ke Leonding.
Adolf Hitler
tertarik menjadi seorang seniman, namun oleh ayahnya ia dikirim ke
sebuah sekolah teknik Realschule di Linz. Di sekolah, Hitler tidak
belajar sungguh-sungguh dan berharap ayahnya membiarkannya mengejar
impian menjadi seorang seniman.
Pada tanggal 3
Januari 1903, Alois (ayahnya) meninggal, hal tersebut membuat prestasi
Adolf Hitler di sekolah memburuk ia bersekolah di Realschule di Steyr.
Setelah lulus ujian susulan dan ujian akhir, ibunya memutuskan Hitler
untuk berhenti sekolah pada tahun 1905.
Sejak tahun
1905, Adolf Hitler tinggal di Wina dan kehidupannya didanai oleh
tunjangan anak yatim dan bantuan dari ibunya. Ia bekerja sebagai buruh,
kemudian menjadi seorang pelukis yang menjual lukisan cat air. Ia
ditolak dua kali saat masuk di Akademi Seni Rupa Wina pada tahun 1907
dan 1908.
Pada tanggal 21
Desember 1907, ibunya meninggal dunia pada usia 47 tahun. Ia tinggal di
tempat penampungan tunawisma pada tahun 1909, kemudian ia menetap di
sebuah rumah pekerja miskin di Meldemannstrabe tahun 1910.
Pada bulan Mei 1913, Adolf Hitler pindah ke Munich dengan membawa bagian terakhir dari harta ayahnya.
Perang Dunia I
Adolf Hitler
terobsesi dengan nasionalisme Jerman sejak masih muda. Ia menunjukkan
kesetiaannya terhadap Jerman, membenci monarki Habsburg yang semakin
kacau dan pemerintahannya di kekaisaran yang dihuni berbagai etnis.
Saat Perang
Dunia I pecah, Adolf Hitler dengan sukarela berdinas di Angkatan Darat
Bayern sebagai warga negara Austria. Ditempatkan di Resimen Infanteri
Cadangan Bayern 16 (Kelompok Resimen ke-1), ia bertugas sebagai pengirim
berita di Front Barat di Perancis dan Belgia.
Pada Perang
Dunia I, Jerman mengalami kekalahan, Adolf Hitler marah karena upaya
perang Jerman gagal. Ia menyebut Perang Dunia I sebagai "pengalaman
terhebat seumur hidurp". Pengalaman ini memperkuat patriotismenya
terhadap Jerman dan ia terkejut oleh penyerahan diri Jerman pada bulan
November 1918.
Adolf Hilter mendapat pujian daro para komandannya atas keberaniannya, kemudian ia diberi penghargaan Iron Cross, Second Class, pada tahun 1914. Karena disarankan Hugo Gutmann, Hitler menerima Iron Cross, First Class, pada tanggal 4 Agustus 1918.
Setelah Perang Dunia I, Adolf Hitler pulang ke Munich. Pada bulan Juli 1919, ia ditunjuk sebagai Verbindungsann
(agen intelijen) untuk sebuah komando mata-mata milik Reichswehr untuk
mepengaruhi tentara lain dan menyusup ke Partai Pekerja Jerman (DAP).
Saat mengawasi aktivitas DAP, ia tertarik pada pemikiran sang pendiri
partai, Anton Drexler, yang antisemit, nasionalis, anti-kapitalis, dan
anti-Marxis.
Drexler
menyukai pemerintahan aktif yang kuat, versi sosialisme non-Yahudi, dan
solidaritas kalangan masyarakat. Ia terpukau oleh kemampuan pidato dari
Hitler, Drexler mengundangnya untuk bergabung dengan DAP. Hitler
menerima tawaran tersebut pada 12 September 1919 dan menjadi anggota
partai ke-55.
DAP mengubah namanya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei
(Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional – NSDAP) atau dikenal dengan
Partai Nazi. Adolf Hitler merancang bendera swastika di dalam lingkaran
putih berlatar belakang merah untuk partai ini. Dalam tempo dua tahun ia
menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman
disebut Fuehrer.
sumber: sains.kompas.com
Di bawah
kepemimpinan Adolf Hitler, NSDAP dengan cepat menjadi suatu kekuatan
yang luar biasa dan pada bulan November 1923 percobaan kup-nya gagal.
Kup itu terkenal dengan sebutan The Munich Beer Hall Putsch. Ia ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah.
Adolf Hitler
ditahan tanggal 11 November 1923 akibat pengkhianatan tingkat tinggi.
Pengadilannya dimulai bulan Februari 1924 di hadapan Pengadilan Rakyat
istimewa di Munich, dan Alfred Rosenberg menjadi ketua sementara NSDAP.
Pada tanggal 1
April, Adolf Hitler dihukum lima tahun penjara di Penjara Landsberg. Ia
ditangani secara baik oleh para penjaga; ia diizinkan menerima surat
dari para pendukungnya dan kunjungan rutin oleh rekan-rekan partai. Ia
hanya mendekam selama satu tahun lebih di penjara, kemudian dibebaskan
dari penjara pada tanggal 20 Desember 1924.
Kancah Politik
Setelah bebas
dari penjara, politik di Jerman sudah kurang bersaing dan ekonomi
membaik, sehingga membatasi kesempatan Adolf Hitler untuk memenuhi
tujuan politiknya. Akibat Bierkeller Putsch yang gagal tersebut, NSDAP
dan organisasi terkait dilarang berdiri di Bayern.
Pada tanggal 4
Januari 1925, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Bayern Heinrich,
Hitler setuju menghormati kewenangn negara, ia hanya akan mengejar
kekuasaan politik melalui proses demokratis. Pertemuan ini berhasil
mencabut larangan terhadap NSDAP.
Untuk memajukan
ambisi politiknya meski dilarang, Hitler menunjuk Gregor Strasser, Otto
Strasser, dan Joseph Goebbels untuk mendirikan dan mengembangkan NSDAP
di Jerman utara. Seorang strategiwan berbakat, Gregor Strasser, membuat
jalur politik yang lebih independen dengan menekankan elemen sosialis
dari program partai ini.
Saat berusia 44 tahun, Adolf Hitler dipilih menjadi Kanselir
(jabatan setingkat perdana mentri) Jerman. Posisi ini membuatnya
menerapkan hukum kediktatoran dimana ia dengan cepat membabat habis
semua oposisi yang tidak ingin patuh kepadanya. Ini ia lakukan tidak
melalui jalur hukum tapi dengan kemiliteran dan pembantaian. Ia
membantai semua pihak yang kira-kira akan menjegal langkahnya dan
menghalangi tujuannya.
Sebagai
kanselir, Adolf Hitler berupaya melawan balik tindakan-tindakan para
pesaing NSDAP untuk membuat pemerintahan mayoritas. Karena kebuntuan
politik, ia meminta Presiden Hindenburg membubarkan Reichstag lagi dan
menjadwalkan pemilu pada awal Maret.
Pada tanggal 27
Februari 1933, gedung Reichstag terbakar. Göring menyebut hal ini
sebagai plot komunis, karena seorang komunis Belanda Marinus van der
Lubbe terbukti memperburuk keadaan di dalam gedung yang terbakar itu.
Atas permintaan Hitler, Hindenburg menanggapinya dengan mengeluarkan
Dekrit Kebakaran Reichstag tanggal 28 Februari, yang menghapus hak-hak
dasar dan mengizinkan penahanan tanpa diadili terlebih dahulu. Aktivitas
Partai Komunis Jerman ditekan dan sekitar 4.000 anggota partai komunis
ditahan.
Perang Dunia II
Setelah
berhasil berkuasa di negeri sendiri, Adolf Hitler kemudian mengemukakan
keinginannya untuk menjadi penguasa dunia dengan cara menaklukkan
negara-negara sekitarnya. Ia memiliki strategi untuk menaklukan beberapa
negara yang nanti akan membawa ke Perang Dunia II.
Pada saat itu
Inggris dan Perancis sedang dilanda masalah krisis ekonomi yang
menyebabkan kedua negara tersebut hanya diam saja saat itu. Adolf
Hitler menghianati Persetujuan Versailles (perjanjian damai yang
secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Kekaisaran
Jerman) dengan cara membangun angkatan bersenjata Jerman.
sumber: commons.wikimedia.org
Kedua negara
tersebut juga tidak perduli ketika Adolf Hitler menduduki dan
memperkokoh banteng di Rhineland tahun 1936. Pada tanggal 12 Maret 1938,
Adolf Hitler mengumumkan penyatuan Austria dengan Jerman Nazi dalam
program Anschluss. Ia kemudian mengalihkan perhatiannya ke populasi
etnis Jerman di distrik Sudetenland di Cekoslowakia.
Pada tanggal 28-29 Maret 1938, Adolf Hitler mengadakan serangkaian pertemuan rahasia di Berlin bersama Konrad Henlein dari Heimfront
(Front Dalam Negeri) Sudeten, partai etnis Jerman di Sudetenland.
Mereka setuju agar Henlein meminta otonomi yang lebih besar bagi
penduduk Jerman Sudeten ke pemerintah Cekoslowakia, sehingga memberikan
kewenangan atas aksi militer Jerman ke Cekoslowakia.
Persetujuan internasional yang dikenal dengan sebutan Pakta Munich yang
oleh Inggris dan Perancis diharapkan sebagai hasil pembelian
“Perdamaian sepanjang masa” dibiarkan terinjak-injak dan Adolf Hitler
merampas sebagian Cekoslowakia beberapa bulan kemudian karena
Cekoslowakia sama sekali tidak berdaya menghadapi pasukan Jerman.
Dalam diskusi
pribadi tahun 1939, Adolf Hitler menyatakan Inggris sebagai musuh utama
yang perlu dikalahkan dan pemusnahan Polandia adalah prasyarat yang
diperlukan demi mencapai tujuan tersebut. Sisi timur akan diamankan dan
daratannya dimasukkan dalam Lebensraum Jerman.
Namun, Inggris
tidak menerima pernyataan tersebut karena mereka telah memberikan
jaminan kemerdekaan kepada Polandia pada tanggal 31 Maret 1939. Dalam
sebuah pidato di Wilhelmshaven pada tanggal 1 April, Adolf Hitler
mengancam akan membatalkan Perjanjian Laut Inggris-Jerman, jika Inggris
terus menjamin kemerdekaan Polandia.
Pada tanggal 3 April, Adolf Hitler memerintahkan pihak militer bersiap untuk Fall Weiss
(Kasus Putih), yaitu rencana penyerbuan ke Polandia tanggal 25 Agustus.
Ia khawatir serangan militernya ke Polandia akan menciptakan perang
lebih awal terhadap Inggris, namun menteri luar negeri Hitler dan mantan
Duta Besar untuk London, Joachim von Ribbentrop menjamin bahwa Inggris
dan Perancis tidak akan menghormati komitmen mereka ke Polandia.
Pada tanggal 22
Agustus 1939, Adolf Hitler memerintahkan mobilisasi militer ke
Polandia, namun akhirnya Polandia membentuak aliansi Inggris-Polandia
pada tanggal 25 Agustus 1939. Ia gagal mengalihkan Inggris ke posisi
netral dengan menawarkan jaminan non-agresi ke Imperium Inggris tanggal
25 Agustus.
Pada tanggal 1
September 1939, Jerman menyerbu Polandia Barat. Merespon tindakan ini,
Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman pada tanggal 3
September. Inggris dan Perancis segera bertindak sesuai pernyataan
mereka, dan pada 17 September, pasukan Soviet menyerbu Polandia timur.
Namun pada akhirnya Polandia dapat ditaklukan.
Adolf Hitler
mulai memusatkan militernya di perbatasan barat Jerman, dan pada April
1940, pasukan Jerman menyerbu Denmark dan Norwegia. Tanggal 9 April,
Hitler mengumumkan kelahiran "Reich Jerman Raya", yaitu visinya akan
sebuah imperium bangsa-bangsa Jermanik di Eropa yang bersatu, tempat
orang Belanda, Flandria, dan Skandinavia bergabung dalam pemerintahan
"ras murni" di bawah kepemimpinan Jerman.
Pada bulan Mei
1940, Jerman menyerang Perancis, dan menduduki Luksemburg, Belanda, dan
Belgia. Kemenangan tersebut memaksa Mussolini membawa Italia bergabung
dengan Hitler pada tanggal 10 Juni. Perancis menyerah tanggal 22 Juni.
Pada tanggal 7
Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbor, Hawaii. Empat hari
kemudian, Adolf Hitler secara resmi menyatakan perang melawan Amerika
Serikat.
Pada akhir
tahun 1942, pasukan Jerman kalah dalam pertempuran El-Alamein kedua di
Mesir dan juga mengalami kekalahan Stalingrad di Rusia, menggagalkan
rencana Adolf Hitler merebut Terusan Suez dan Timur Tengah. Kelewat
yakin atas kemampuan militernya sendiri pasca kemenangan awal tahun
1940, ia menjadi tidak percaya terhadap Komando Tinggi Angkatan Darat
dan mulai ikut campur dalam militer dan perencanaan taktis dengan akibat
yang menghancurkan.
Pada bulan
Februari 1943, penolakan Adolf Hitler yang berulang-ulang terhadap
penarikan mereka dari Pertempuran Stalingrad mengakibatkan kehancuran
total Angkatan Darat ke-6. Lebih dari 200.000 tentara Poros gugur dan
235.000 lainnya ditawan, hanya 6.000 di antaranya yang pulang ke Jerman
setelah perang. Setelah itu, terjadi kekalahan mutlak pada Pertempuran
Kursk. Pendapat militer Hitler mulai tidak jelas, dan posisi militer dan
ekonomi Jerman ikut jatuh seiring memburuknya kesehatan Hitler.
Pada akhir
tahun 1944, Angkatan Darat Merah dan Sekutu Barat sedang menyerbu masuk
Jerman. Mengetahui kekuatan dan kegigihan Angkatan Darat Merah, Adolf
Hitler memutuskan memakai sisa tentara cadangannya untuk melawan tentara
Amerika Serikat dan Inggris yang ia anggap lebih lemah. Pada 16
Desember, ia melancarkan serangan di Ardennes untuk memecah belah Sekutu
Barat dan mungkin meyakinkan mereka ikut berperang melawan Soviet.
Serangan
tersebut gagal, Adolf Hitler sadar bahwa Jerman akan kalah perang.
Harapan terakhirnya untuk menegosiasikan damai dengan Amerika Serikat
dan Inggris, namun berbeda dengan harapannya, Sekutu tetap tidak gentar.
Ia memerintahkan penghancuran semua infrastruktur industri Jerman
sebelum jatuh ke tangan Sekutu.
Meninggal Dunia
Pada tanggal 29
April, Adolf Hitler menikahi Eva Braun dalam sebuah upacara pernikahan
kecil di ruang peta di Führerbunker. Setelah sarapan sederhana bersama
istri barunya, ia membawa sekretaris Traudl Junge ke ruangan lain dan
mendiktekan wasiat dan kata-kata terakhir. Peristiwa ini disaksikan dan
dokumennya ditandatangani oleh Hans Krebs, Wilhelm Burgdorf, Joseph
Goebbels, dan Martin Bormann.
Tanggal 30
April 1945, setelah pertempuran yang sengit, ketika tentara Soviet
berada satu atau dua blok dari Reichskanzlei, Adolf Hitler dan Braun
bunuh diri. Setelah kematian Hitler, akhirnya Jerman menyerah kalah.
Ir. Soekarno
Ir Soekarno
adalah Presiden pertama Republik Indonesia. Ia mempunyai peranan yang
sangat besar dalam proses kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada
tanggal 17 Agustus 1945, dengan melewati perjuangan hingga akhirnya
dapat merdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia juga
dikenal sebagai bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia.
Soekarno lahir
di Blitar, Jawa Timur, Indonesia pada tanggal 6 Juni 1901. Beliau
merupakan anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo (ayah) dan Ida
Ayu Nyoman Rai (ibu). Ibunya merupakan keturunan bangsawan dari Bali dan
beragama Hindu, sedangkan ayahnya sendiri beragama Islam.
Soekarno
mempunyai nama asli Kusno saat lahir, namun karena sering mengalami
sakit, saat ia berusia lima tahun namanya diubah menjadi Sukarno oleh
orangtuanya. Beliau merupakan anak ke-dua dari dua bersaudara. yang
pertama kakaknya bernama Sukarmini.
Soekarno
pertama kali bersekolah di Tulung Agung hingga akhirnya pindah ke
Mojokerto, karena mengikuti orangtuanya yang pada saat itu ditugaskan di
kota tersebut. Di Mojokerto, Soekarno bersekolah di Erste Inlandse School. Namun pada bulan Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School (HBS).
Pada tahun
1915, Seokarno telah lulus dari ELS dan berhasil melanjutkan
pendidikannya ke HBS di Surabaya, Jawa Timur. Ia diterima di HBS karena
bantuan seorang teman ayahnya yang bernama H.O.S Tjokroaminoto. Saat di
Surabaya, ia tinggal di pondokan kediaman Tjokroaminoto yang telah
memberinya tempat tinggal.
Di Surabaya,
Soekarno bertemu denan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang
dipimpin oleh Tjokroaminoto pada saat itu, seperti Alimin, Musso,
Dharsono, Hj.Agus Salim, dan Abdul Muis.
Soekarno aktif
dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Dharmo sebuah organisasi
kepemudaan yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo di Gedung STOVIA
pada tanggal 7 Maret 1915. Pada saat didirikan, ketuanya adalah Dr.
Satiman Wirjosandjojo, dengan wakil ketua Wongsonegoro, sekretaris
Sutomo dan anggotanya Muslich, Mosodo dan Abdul Rahman.
Setelah lulus
dari HBS Soerabaja bulan Juli 1921, Soekarno melanjutkan ke Technische
Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil
jurusan teknik sipil pada tahun 1921. Ia dinyatakan lulus ujian insinyur
pada tanggal 25 Mei 1926 dan pada Dies Natalis ke-6 TH Bandung tanggal 3
Juli 1926 dia diwisuda bersama delapan belas insinyur lainnya.
Saat di
Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota
Sarekat Islam. Di sana ia berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara,
Tjipto Mangunkusumo, dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan
pemimpin organisasi National Indische Partij.
Pada tahun
1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang merupakan
hasil inspirasi dari Indonesische Studie Club oleh Dr. Soetomo. Pada
tanggal 4 Juli 1927, beliau mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia),
dengan tujuan Indonesia Merdeka. Aktivitasnya di PNI menyebabkannya
ditangkap Belanda pada tanggal 29 Desember 1929 di Yogyakarta dan
besoknya dipindahkan ke Bandung, untuk dijebloskan ke Penjara Banceuy.
Pada tahun 1930 ia dipindahkan ke Sukamiskin dan pada tahun itu ia
memunculkan pledoinya yang fenomenal Indonesia Menggugat (pledoi),
hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931.
Pada bulan Juli
1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang
merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan
Agustus 1933, dan diasingkan ke Pulau Flores. Pada tahun 1938 hingga
tahun 1942 ia diasingkan ke Provinsi Bengkulu. Beliau baru kembali bebas
pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.
Penjajahan Jepang
Pada masa
penjajahan Jepang (1942-1945) pemerintahan Jepang memanfaatkan
tokoh-tokoh Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan lain-lain
dalam setiap organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang mereka buat
untuk menarik hati dari penduduk Indonesia.
Beberapa
organisasi bentukan Jepang antara lain : Jawa Hokokai, Pusat Tenaga
Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, tokoh-tokoh penting seperti Soekarno,
Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H. Mas Mansyur, dan lain-lain aktif
dalam organisasi tersebut. Dan tokoh-tokoh nasional bekerja sama dengan
pemerintah pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Namun
tidak semua tokoh-tokoh nasional yang setuju bekerja sama dengan
Jepang, bahkan ada gerakan bawah tanah dan gerakan pemberontakan lainnya
karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.
Soekarno aktif
dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, di antaranya adalah
merumuskan Pancasila, UUD 1945, dan dasar dasar pemerintahan Indonesia
termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan.
Ruang sidang BPUPKI - Image courtesy of operator.web.id
Soekarno
bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri menjelang
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah sidang Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, Panitia Kecil
yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Kecil yang terdiri dari
sembilan orang/Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta) dan
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, Soekarno-Hatta mendirikan
Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Peristiwa Rengasdengklok
Terjadinya
perbedaan antara golongan tua dengan golongan muda pada saat itu.
Perbedaan tersebut mengenai hal kemerdekaan, ke-dua golongan tersebut
sama-sama menginginkan kemerdekaan, namun golongan tua ingin proklamasi
melalui PPKI, sedangkan golongan muda tidak ingin proklamasi melalui
PPKI karena organisasi tersebut merupakan bentukan Jepang. Selain itu,
hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh
oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang
sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi
seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang.
Rengasdengklok - Image courtesy of smansax1-edu.com
Akhirnya pada
tanggal 16 Juli 1945, peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah
pemuda antara lain Soekarni, Wikana, dan Chaerul Saleh dari perkumpulan
"Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta yang dibawa ke Rengasdengklok,
untuk didesak agar segera mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia
karena kekalahan Jepang pada saat itu dengan pasukan Amerika. Namun
Soekarno, Hatta dan para tokoh menolak dengan alasan menunggu kejelasan
mengenai penyerahan Jepang. Alasan lain yang berkembang adalah Soekarno
menetapkan momen tepat untuk kemerdekaan Republik Indonesia yakni
dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945.
Pada tanggal 17
Agustus 1945, Soekarno bersama Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan
Republik Indonesia yang salah satunya disebarkan melalui media Radio
untuk rakyat di seluruh Indonesia.
Menjadi Presiden Republik Indonesia Dan Akhir Jabatan
Pada tanggal 18
Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama. Pada
tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden
dikukuhkan oleh KNIP. Ia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia
pada periode 1945-1966.
Pada saat
menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi
Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah. Ia
tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda
tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah.
Pada tahun 1960
terjadi pergolakan politik yang hebat di Indonesia, penyebab utamanya
adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia)
yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian
membuat pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir
ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret di
tahun 1966 yang ditandatangani oleh Soekarno. Surat tersebut berisi
perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang
perlu guna menjaga keamanan pemerintahan dan keselamatan pribadi
presiden. Surat tersebut lalu digunakan oleh Soeharto yang telah
diangkat menjadi Panglima Angkatan Darat untuk membubarkan PKI dan
menyatakannya sebagai organisasi terlarang.
MPRS pun
mengeluarkan dua Ketetapannya, yaitu TAP No. IX/1966 tentang pengukuhan
Supersemar menjadi TAP MPRS dan TAP No. XV/1966 yang memberikan jaminan
kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar untuk setiap saat menjadi
presiden apabila presiden berhalangan.
Pada tanggal 20
Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan
Kekuasaan di Istana Merdeka. Dengan ditandatanganinya surat tersebut
maka Soeharto menjadi kepala pemerintahan Indonesia. Setelah melakukan
Sidang Istimewa maka MPRS pun mencabut kekuasaan Presiden Soekarno,
mencabut gelar Pemimpin Besar Revolusi dan mengangkat Soeharto sebagai
Presiden Republik IndonesiaI hingga diselenggarakan pemilihan umum
berikutnya.
Istri dari Soekarno
Kami membaca beberapa referensi ada 2 pendapat yang berbeda mengenai
istri dari Soekarno, ada yang menyebutkan mempunyai 3 istri dan ada yang
menyebutkan beliau memiliki 9 istri. Kami lebih memilih 9 orang istri,
karena kami membaca dari situs wikipedia yang kami anggap dapat
dipercaya akan kebenarannya. Jika ada kesalahan kami mohon maaf
sebesar-besarnya kepada Anda.
- Oetari (1921-1923)
- Inggit Garnasih (1923-1943)
- Fatmawati (1943-1956)
- Hartini (1952-1970)
- Kartini Manoppo (1959-1968)
- Ratna Sari Dewi (1962-1970)
- Haryati (1963-1966)
- Yurike Sanger (1964-1968)
- Heldy Djafar (1966-1969)
Akhir Hayat Soekarno
Soekarno telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani
perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger
dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri
Soekarno diangkat tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan
tradisional.
Soekarno masih bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada
hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat)
Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik. Jenazah
Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke Wisma Yasso yang dimiliki oleh
Ratna Sari Dewi. Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap
Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan
anggota tim dokter kepresidenan.
Penghargaan
Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26
universitas di dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi dalam negeri yang
memberikan gelar kehormatan kepada Soekarno antara lain Universitas
Gajah Mada (19 September 1951), Institut Teknologi Bandung (13 September
1962), Universitas Indonesia (2 Februari 1963), Universitas Hasanuddin
(25 April 1963), Institut Agama Islam Negeri Jakarta (2 Desember 1963),
Universitas Padjadjaran (23 Desember 1964), dan Universitas Muhammadiyah
(1 Agustus 1965).
Mendapatkan penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo
dari Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki. Soekarno mendapatkan
penghargaan tersebut karena telah mengembangkan solidaritas
internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah
menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan
dan membebaskan diri dari apartheid.
Albert Einstein
Albert Einstein
adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai
ilmuwan terbesar dan sangat terkenal dalam abad ke-20. Beliau
mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi
pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi.
Dia dianugerahi
Penghargaan Nobel dalam Fisika atas pengabdiannya terhadap ilmu Fisika
teoritis yang mengembangkan teori umum relativity pada tahun 1921. Salah
satu rumus yang paling terkenal dan membuatnya banyak dikenal orang
adalah rumus Teori Relativitas yaitu E=mc².
Biodata Albert Einstein
- Nama Lengkap : Albert Einstein
- Tanggal Lahir : 14 Maret 1879
- Tempat Lahir : Ulm, Wuttemberg, Jerman
Kehidupan Keluarga dan Masa Kecil
Albert Einstein
lahir di Ulm, Kerajaan Wuttemberg, Jerman pada tanggal 14 Maret 1879.
Ayah Albert Einstein bernama Hermann Einstein dan Ibunya bernama Pauline
mereka berdua menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga Einstein
termasuk keluarga keturunan Yahudi. Ayahnya hanya bekerja sebagai
penjaja ranjang bulu yang kemudian beralih pekerjaan menjadi ahli
elektrokimia. Keluarga yang dimiliki oleh Einstein sangatlah konsen
terhadap pendidikan anaknya terutama dibidang sains dan musik.
Keluarga
Einstein menyekolahkannya di sekolah Katholik dan atas keinginan dari
ibunya dia diberi pelajaran bermain musik karena keluarga dari Einstein
suka dengan musik. Saat berusia 5 tahun, ayahnya menunjukkan sebuah
benda kompas kantung kepada Einstein, dan Einstein melihat bahwa sesuatu
di ruang yang "kosong" ini bereaksi terhadap jarum di dalam kompas
tersebut, dia menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang
paling menyenangkan dalam hidupnya, dan dari situlah perkenalan Albert
Einstein terhadap sains terus ditingkatkan.
Albert Einstein
memiliki sifat pendiam dan tidak suka bermain dengan teman-temannya.
Selain bersekolah dan menggeluti sains, kegiatan Einstein hanyalah
bermain musik bersama dengan ibunya memainkan karya-karya Mozart dan
Bethoveen.
Albert Einstein
dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh
dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa
pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan
penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan
berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak
lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang.
Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan
mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang
berhubungan dengan autisme.
Albert Einstein
mengalami kesulitan saat mengikuti mata pelajaran di sekolahnya
terutama dalam bidang berhitung dan ilmu alam. Albert Einstein dianggap
murid yang terbelakang di sekolahnya. Hal ini dikarenakan kepribadiannya
yang introvet dan pemalu, namun setelah diteliti otaknya saat ia
meninggal dunia, hal ini dikarenakan struktur otaknya yang tidak biasa
dari umumnya orang. Einstein memiliki kecenderungan berfikir dengan olah
pikirnya sendiri sedangkan pelajaran sekolah menyuruh murid untuk
berfikir dengan cara orang lain yaitu gurunya, hal inilah yang membuat
Einstein kesulitan mengikuti alur belajar di sekolah.
Dua pamannya
pada saat itu ikut aktif membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap
dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan
memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Saat Einstein
berusia 15 tahun, yaitu tahun 1984, keadaan ekonomi keluarganya
mengalami kemunduran karena usaha ayahnya dibidang elektronika mengalami
kebangkrutan. Hal tersebut membuat Einstein dan keluarganya pindah ke
Pavia, Milan-Italia. Einstein tetap tinggal untuk menyelesaikan
sekolahnya, dan menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali
dengan keluarganya di Pavia.
Albert Einstein
masuk ke Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss
Federal, di Zurich). namun ia gagal saat tes. Pada tahun berikutnya dia
dikirim oleh keluarganya ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah
menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein
tercatat beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische
Hochschule.
Pada tahun 1896
saat Einstein berumur 17 tahun, ia memutuskan untuk melepas
kewarganegaraan dan memilih untuk tidak punya warga negara karena kecewa
dengan pemerintahan Jerman yang anti Yahudi pada saat itu. Ini juga
didukung bahwa sepeninggal Einstein dari Jerman, Nazi yang terkenal anti
Yahudi menguasai Jerman dan memusuhi orang Yahudi.
Albert Einstein dan Mileva Maric
Saat menimba
ilmu di Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss
Federal, di Zurich), Albert Einstein berkenalan dengan seorang wanita
berkebangsaan Serbia yang juga merupakan teman kelasnya yang ahli
matematikawan yang bernama Mileva Maric.
Selama masa
1901, Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap dunia sains kepada
teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Einstein jatuh cinta kepada
Mileva, dan akhirnya mereka berdua menjalin hubungan asmara. Mereka
memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir pada bulan Januari 1902,
namun Lieserl Einstein pada saat itu dianggap tidak sah karena orang
tuanya tidak menikah.
Akhirnya
Einstein dan Mileva menikah pada 6 Januari 1903. Dari pernikahan
tersebut mereka dianugerahi anak lagi yang bernama Hans Albert Einstein
yang lahir pada tanggal 14 Mei 1904.
Masa Dewasa, Karya, dan Kerja
Setelah
Einstein lulus dari Eidgenössische Technische Hochschule (Institut
Teknologi Swiss Federal, di Zurich), ia memutuskan untuk mencari
pekerjaan yang berkenaan dengan pengajaran atau penelitian di
almamaternya namun selalu ditolak dikarenakan sifat Einstein yang
terburu-buru dalam bekerja. Saat masih kuliah Eistein sering membuat
professor pembimbingnya marah karena sifatnya tersebut sehingga ini
mempunyai penilaian yang buruk bagi dirinya.
Ayah dari
seorang temannya di kelas menolong Einstein kemudian dipromosikan untuk
bekerja di Kantor Paten Swiss sebagai asisten teknik pemeriksa pada
tahun 1902. Einstein bertugas sebagai menilai aplikasi paten penemu
untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Ia juga belajar menyadari
pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar
dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia
kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi
kepraktisan hasil kerja mereka.
Einstein
ditempatkan untuk menilai aplikasi paten penemu untuk alat-alat yang
membutuhkan pengetahuan di bidang fisika. Einstein juga membantu sang
calon pemilik hak paten untuk memperbaiki desain dan cara kerja alat
yang diajukan agar dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
Pada 1904,
posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan
gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der
Moleküldimensionen" (On a new determination of molecular dimensions)
pada tahun 1905 dari Universitas Zurich.
Pada tahun yang
sama ia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern,
tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam
sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju
bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotolistrik, dan
relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel.
Dari artikelnya
tersebut Einstein mendapat hadiah Nobel untuk thesisnya tentang Efek
Fotolistrik, namun begitu banyak ilmuwan yang menganggap bahwa tidak
hanya thesis tentang Efek Foto Listrik saja yang berhak mendapat
Penghargaan Nobel akan tetapi thesisnya yang lain juga seharusnya pantas
mendapat hadiah Nobel. Artikel-artikelnya ini yang kemudian menjadi
dasar bagi fisika modern.
Einstein lebih
tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik
adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan
dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam
setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke
konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang
membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.
Karena para
ilmuwan beranggapan Einstein telah berhasil menjembatani antara teori
dengan prakteknya serta Einstein bisa menjelaskan hasil eksperimen yang
sebelumnya sangat membingungkan ilmuwan selama tahun sebelumnya. Albert
Einstein kemudian menyerahkan thesis-thesisnya ke “Annalen der Physik”
yaitu organisasi Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi.
Teori Brownian
Di artikel
pertamanya pada tahun 1905 bernama "On the Motion-Required by the
Molecular Kinetic Theory of Heat-of Small Particles Suspended in a
Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian.
Menggunakan
teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan
bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah
beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti
empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan
juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu
juga kontroversial.
Teori Relativitas
Pada Teori
Relativitas Khusus ini menerangkan bahwa jika suatu benda yang bermassa m
diberi kecepatan cahaya pangkat dua maka akan dapat menghasilkan energi
yang begitu besar. Dengan kata lain 1 gram massa dapat menghasilkan
energi untuk memasok kebutuhan listrik sebesar 2700000 watt selama
setahun penuh.
Einstein
menulis tentang Teori Relativitas Khusus yang dikemudian hari menjadi
terkenal dengan rumusnya E=mc². Dimana E adalah Potensi energi yang
dihasilkan. M adalah massa suatu benda dan C adalah kecepatan cahaya di
ruang hampa (c>>300 ribu kilo meter per detik).
Paper Einstein
tentang Teori Relativitas Khusus ini kemudian dimuat di Annalen der
Physik dengan judul Zur Elektrodynamik bewegter Kerper (Elektrodinamika
benda bergerak). Dan dari situlah nama Albert Einstein kemudian mulai
terkenal.
Einstein banyak
menyerahkan paper-paper nya pada “Annalen der Physik” yang kemudian di
tahun 1995 bertepatan dengan perayaan 100 tahun Albert Einstein, seluruh
papernya di tahun 1905 dipublikasikan ke publik. Dan tahun 1995
diperingati sebagai Tahun Fisika.
Meninggal Dunia
Pada 17 April
1955, Albert Einstein mengalami pendarahan internal yang disebabkan oleh
pecahnya suatu aneurisma aorta perut, yang sebelumnya telah dilakukan
pembedahan oleh Dr Rudolph Nissen pada tahun 1948. Saat ia mengambil
konsep pidato, ia sedang mempersiapkan untuk penampilan televisi
memperingati ulang tahun Negara Israel ketujuh dengan kondisi di rumah
sakit, tapi dia tidak hidup cukup lama untuk menyelesaikannya. Einstein
menolak operasi, mengatakan: "Saya ingin pergi ketika saya ingin. Hambar
untuk memperpanjang hidup artifisial. Saya telah melakukan bagian saya,
sekarang saatnya untuk pergi, aku akan melakukannya dengan elegan..." .
Dia meninggal
di Rumah Sakit Princeton, pagi, pada saat berusia 76, setelah terus
bekerja sampai mendekati akhir. Selama autopsi, ahli patologi dari Rumah
Sakit Princeton, Thomas Stoltz Harvey, menghapus otak Einstein untuk
pengawetan tanpa izin dari keluarganya, dengan harapan bahwa ilmu saraf
masa depan akan mampu menemukan apa yang membuat Einstein begitu cerdas.
Einstein tetap dikremasi dan abunya tersebar di sebuah lokasi yang
dirahasiakan.
Langganan:
Postingan (Atom)